Kamis, 08 Januari 2015

Angkutan Umum Kota Semarang Menangis



Kota besar di Jawa Tengah yang memiliki populasi penduduk tinggi, meskipun Semarang belum separah kota metropolitan namun bisa kita lihat betapa perihatinnya kondisi angkutan umum yang tidak terawat.
Kota – kota besar di Indonesia mayoritas memiliki angkutan umum yang memadai serta dapat memberikan kemudahan bagi masyarakatnya untuk berpindah tempat. Transportasi umum yang kita perlu perhatikan disini, karena untuk menghasilkan lalu lintas yang lancar perlunya dukungan dari transpotasi umum yang memadai, baik dari manajemen dan kondisi kendaraannya.
Lirik manajemen angkutannya yuk...pengalaman dari tahun – tahun lalu saat saya berkelana ke Kota Atlas begitulah julukannya dengan menggunakan berbagai angkutan umum seperti Kereta Api, taxi, mini bus bahkan motor “OJEK”, sudah saya rasakan pelayanannya di kota tersebut. Secara umum memang belum separah kota metropolitan. Namun coba kita tengok Kota Semarang dengan jumlah punduduk yang padat dengan hampir setiap harinya terjadi kemacetan di bagian barat, timur dan selatan kota, terutama pada jam – jam sibuk seperti pagi hari pukul 07.30 WIB – 08.30 WIB. Salah satu caranya dengan memaksimalkan fungsi angkutan umum. Bagaimana kita ingin menggunakan angkutan umum. Sedangkan angkutan umum tersebut tidak menjangkau semua daerah. Apabila kita menggunakan angkutan umum dengan sistem argo seperti taxi apakah itu tidak sama saja kita menggunakan kendaraan pribadi..??kalau ojek gimana..??sama apa beda coba..?? saya mungkin hanya bisa memberikan sedikit saran, pada tanggal 15 November 2014, saya mengikuti seminar di UNDIP dengan teman – teman tentang “Perkembangan Transportasi Dan Efisiensi Energi Guna Meningkatkan Kualitas Transportasi Di Indonesia”. Dan salah satu pembicaranya adalah Pak Okto beliau adalah pakar transportasi perkotaan. Dari sini saya menangkap setidaknya angkutan umum dapat menjangkau 90% dari daerahnya. Kita bisa memulai dengan mengevaluasi seluruh trayek angkutan umum tersebut dan mengidentifikasi daerah mana saja yang tidak terjangkau oleh angkutan umum. Kemudian dinas yang terkait bisa mengatur trayek angkutan umum tersebut, sehingga masyarakat tidak kesusahan untuk menggunakan angkutan umum.
Tidak hanya manajemennya, amati juga kondisi kendaraannya. Angkutan umum di Kota Semarang sangat banyak, namun saya memilih menggunakan mini bus karena mini bus tersebut memiliki sedikit penumpang dan tidak berdesakan. Yang saya pikirkan yakni pasti nyaman dan dapat tempat duduk. Namun sangat berbeda dengan apa yang saya pikirkan, saat pertama masuk bus tersebut saya dikejutkan dengan kondisi yang sangat tidak layak. Lantai – lantainya hanya beralaskan seng yang sudah berkarat dan dari tempat duduk pun saya dapat melihat ban yang sedang berputar. Bukan nyaman yang saya dapatkan namun takut dan rasa khawatir. Ini sangat bertentangan dengan  Pasal 48 pada UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengatakan bahwa “Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan harus memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan”. Untuk dinas – dinas yang terkait mungkin bisa meninjau kembali keadaan kendaraan umum tersebut, karena mungkin tidak hanya 1 namun masih banyak lagi. Inilah yang mengakibatkan minat masyarakat menurun untuk menggunakan angkutan umum, kurangnya rasa selamat, aman dan nyaman. Alangkah baiknya ada program dari pemerintah daerah untuk melakukan pembenahan kendaraan umum untuk mensejahterahkan masyarakatnya. Saya memiliki saran bagaimana kalau melakukan peninjauan terhadap semua kendaraan umum, dan hasil peninjauan tersebut bisa di ketahui kendaraan mana saja yang sudah tidak laik jalan. Kemudian pemerintah bisa membeli kendaraan yang tidak laik tersebut dari pemiliknya kemudian perbaiki karoserinya dan jadikan mini bus tersebut sebagai kendaraan umum milik pemerintah daerah, bisa jadi bus antar jemput karyawan jadi dapat juga mengurangi populasi kendaraan pribadi. Itu hanyalah saran yang bisa saya ungkapkan. Apakah harus menunggu parah dahulu kemudian baru dibenahi..??
AYO MAJUKAN TRANSPORTASI DEMI KEMAJUAN BANGSA.

Selasa, 06 Januari 2015

Terminal Bus Terbesar di Asia Tenggara



Selamat pagi...!!!
oke kita mulai lagi ke blog transportasi ter-update..hehe
SELAMAT TAHUN BARU 2015...

Liburan panjang disetiap akhir tahunnya yang ditunggu – tunggu...buat siswa SD/SMP/SMA yang asik menikmati liburan setelah ujian akhir semesternya..

Liburan untuk menyambut tahun 2015 ini saya berkunjung ke Kota Pahlawan yaitu Kota Surabaya untuk melihat bagaimana sarana dan prasarana disana. Di kota ini katanya terdapat terminal tapi seperti bandara. “naah loh kebayang ga tu besarnya”, ini yang menarik saya untuk membahasnya. “ada yang tahu terminal apa itu..??”. ini dia saya persembahkan “TERMINAL PURABAYA”


Terminal Purabaya atau yang lebih dikenal dengan nama Terminal Bungurasih merupakan pengembangan dari Terminal Joyoboyo yang berada di tengah kota sehingga tidak mungkin diadakan pengembangan karena lahan yang tidak memadai dengan banyaknya kapasitas penumpang dan angkutan umum. Terminal Purabaya merupakan terminal bus tersibuk di Indonesia dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari, dan terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Terminal ini diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Perhubungan pada tahun 1991.

Terminal Purabaya berlokasi di desa Bungurasih Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo dengan luas ± 12 Ha. Lokasi ini dipilih karena strategis dan  merupakan pintu masuk ke kota Surabaya dan keluar kota Surabaya arah timur, selatan dan barat. Dalam pembagian hasil dari terminal ini sempat terjadi perdebatan antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo karena berlokasi di Sidoarjo namun dikelola oleh Pemerintah Kota Surabaya. Namun saat ini telah diadakan perjanjian kerjasama (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan Pemerintah Kota Surabaya.

Gedung di Terminal Purbaya yang mengacu pada konsep Bandara convenience and care terminal. Dimana fasilitas untuk menunjang kenyamanan, keamanan, bersih, asri dan rekreatif yang dimiliki UPTD Terminal Purbaya saat ini sangat memadai. Seperti ruang tunggu di lantai 2, hall, lobby yang luas, terminal information display and board, satuan pengamanan terminal, fasilitas keselamatan penumpang, panggung hiburan, art building, taman, kolam, air mancur dan juga eskalator.

Tidak hanya itu, untuk pemeliharaan, kepedulian dan perlindungan terhadap semua penumpang, karyawan, dan lingkungan dilengkapi dengan smoking area, medical care, mushola, jalur pejalan kaki, selaras kanopi, rest room, car drop off, toilet, gedung parkir untuk mobil dan motor, playground, wifi area, asrama awak bus, kantin, bengkel,ruang monitor, ATM dan lainnya. Begitu lengkapnya fasilitas yang dimiliki, maka tidak heran terminal bus ini seperti bandara. Selain fasilitas tersebut, di terminal tersedia shelter bus Bandara Juanda, dimana bus full AC ini akan mengantarkan para penumpang yang hendak menuju Bandara Juanda.

Terminal Purabaya saat ini dipimpin dengan baik oleh Kepala UPTD pak May Ronald, SE.MM. Saat saya wawancarai Terminal bus ini memiliki Sistem Manajemen Keselamatan Terminal demi kelancaran dan untuk mendukung aksi keselamatan jalan. Seperti waktu antrian bus yang sesuai dengan jadwalnya dan membantu kinerja pengujian kendaraan bermotor yaitu sering mengadakan sidak pemeriksaan buku uji, apabila angkutan umum tersebut belum melakukan uji maka dilarang membawa penumpang sampai kendaraan tersebut sudah di uji dan lulus uji.

Begitu hebatnya Terminal Purabaya, Semoga liburan akhir tahun ini dapat bermanfaat dan tulisan ini dapat menjadi motivasi bagi terminal – terminal bus di seluruh Indonesia agar menjadi Terminal yang diminati banyak orang untuk menunjang transportasi yang aman, nyaman, selamat, tertib dan lancar.
DENGAN SARANA YANG BAIK, MAKA SUATU PROGRAM AKAN BERJALAN LANCAR.