Kecelakaan
lalu lintas terjadi akibat multi faktor yang dapat diuraikan menjadi:
manusia-kendaraan-jalan
1. FAKTOR
MANUSIA
kemungkinan kesalahan
sebagai berikut
- Tingginya beban kerja yang dilakukannya (sebagai contoh menyupir sekaligus kirim SMS)
- Manuver yang tidak lazim
- Pandangan kemuka yang tidak memadai
- Bingung, ragu-ragu atau kehilangan informasi
- Terlalu banyak memproses gerakan mengemudi
- Terlalu sedikit memproses gerakan mengemudi
- Gangguan fisik dan mental (akibat kelelahan atau psikotropika)
- Sengaja melakukan pelanggaran
2. FAKTOR KENDARAAN
- Perlengkapan Active Safety:
antara
lain: antiblock system (ABS) pada sistem rem, pelindungan iluminasi pandangan
pada kaca depan (wind screen), kenyamanan mengendara (air conditioning, transmisi
otomatik) dan sistem informasi kendaraan.
- Perlengkapan Passive Safety:
antara
lain: kabin penumpang dengan sistem rigid cell, zona deformasi di bagian depan
dan belakang (bumper), proteksi pada pedestrian dan pengemudi kendaraan beroda dua,
kunci keselamatan pintu, kolom stir yang terpisah dan runtuh sewaktu terjadi
tumbukan, air bag dan sabuk keselamatan.
- Hal-hal yang harus diperhatikan (permanen):
1. geometrik
jalan
2. perkerasan
jalan
3. marka dan
rambu lalu lintas
4. manajemen
jalan, lalu lintas dan keselamatan lalu lintas
5. gangguan
samping
6. hirarki jalan
- Hal-hal lainnya (tidak permanen):
1. cuaca
2. gangguan alam (disaster management)
3. keamanan
- Kesimpulan untuk jalan dan lingkungan yang baik,ialah :
> Perbaikan kawasan pemukiman/usaha harus
berorientasi terhadap masalah keselamatan lalu lintas
> Kondisi geometrik jalan merupakan salah
satu faktor penentu dalam menjaga tingkat keselamatan lalulintas
>Pengaturan simpang dapat mengendalikan
konflik yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja keselamatan lalulintas
>Kondisi perkerasan jalan menjadi salah
satu faktor penentu dalammenjaga tingkat keselamatan lalulintas
>Rambu kecepatan maksimum harus
ditempatkan pada lokasi yang tepat.Gambar kiri, penempatan perubahan kecepatan
yang tidak tepat dikarenakan tidak ada perubahan lingkungan sekitarnya.
Sementara itu, pada gambar kanan tidak terdapat rambu penurunan kecepatan
maksimum pad lokasi ramai pejalan kaki dan pedagang
>Hirarki jalan diperlukan untuk
memisahkan lalullintas setempat (fungsi aksesibilitas) dan lalulintas menerus
(fungsi mobilitas). Gambar kiri menunjukan suasana lalulintas campuran dan
gambar kanan memunjukan perencanaan hirarki jalan yang ideal.
>Hubungan aksesibilitas dan mobilitas di
dalam penetapan hirarki jalan
Gambar
kiri menunjukan
aktivitas urban pada
kawasan
negara-negara
berkembang
dimana jalan berfungsi
sebagai
jalur pergerakan dan
aktivitas
berusaha yang saling berebutan
ruang.
Salah satu upaya
apabila
memungkinkan dengan
melakukan management
lalin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar